LABUANBAJOTODAY.COM, MABAR– Panitia Komodo Waterfront Festival (KWF) 2025 resmi membatalkan pementasan Broadway “Legenda Putri Komodo” yang akan digelar pada 22 November mendatang. Keputusan ini diambil untuk menghindari kesalahpahaman tengah masyarakat adat Pulau Komodo.
Ketua Panitia KWF 2025, Evan, mengatakan pembatalan dilakukan sebagai bentuk penghormatan terhadap nilai-nilai adat dan budaya lokal.
“Langkah ini kami ambil demi menghormati warisan budaya masyarakat Pulau Komodo. Kami tidak ingin muncul interpretasi keliru terhadap cerita rakyat tersebut,” ujar Evan dalam keterangan resmi, Sabtu (1/11/2025).
Evan menegaskan, pembatalan hanya berlaku untuk pementasan Broadway “Legenda Putri Komodo”. Sementara seluruh rangkaian kegiatan lain dalam Komodo Waterfront Festival tetap berjalan sesuai jadwal.
BACA JUGA :
– Menjelajah Pesona Labuan Bajo Bersama LABAHO
– Lima Contoh Investasi Properti Menjanjikan di Labuan Bajo
– Mengintip Pulau Kalong Labuan Bajo, Rumah Bagi Ribuan Kelelawar
– Pertama di Labuan Bajo, 1000 Orang Akan Bentang Kain Songke di Jalan
– Cek Destinasinya! Ini Rute Open Trip Labuan Bajo 3 Hari 2 Malam
Menurutnya, keputusan ini juga menjadi momentum bagi panitia untuk memperkuat komunikasi dengan masyarakat adat setempat.
“Ke depan, kami akan lebih melibatkan tokoh adat dan masyarakat lokal dalam proses kurasi dan pementasan seni budaya,” katanya.
Panitia, lanjut Evan, membuka ruang kolaborasi lebih luas bagi masyarakat adat, baik sebagai penasihat budaya, penari, maupun bagian dari tim kreatif festival.
“Festival ini bukan untuk tujuan komersial. Kami ingin mengangkat kearifan lokal dan budaya Manggarai Barat agar dikenal lebih luas, tanpa mengurangi makna aslinya,” tambahnya.
BACA JUGA :
– Mengintip Pulau Kalong Labuan Bajo, Rumah Bagi Ribuan Kelelawar
– Jelajah Pulau Sumba 4 Hari 3 Malam bersama LABAHO
– Tarif Sewa Motor dan Mobil Terbaru 2025 di Labuan Bajo
– Manta Point TN Komodo, Kejar-kejaran dengan Ikan Pari Raksasa
– Landasan Bandara Komodo Diperpanjang Jadi 3.000 Meter, Sambut Wisman China-Korea
Evan memastikan, pembatalan ini bukan akhir dari kreativitas, melainkan awal dari kolaborasi yang lebih otentik dan berakar pada nilai-nilai masyarakat lokal.
“Komodo Waterfront Festival akan terus menjadi ruang untuk merayakan budaya dan kekayaan alam Manggarai Barat dengan semangat penghormatan dan keberlanjutan,” tutupnya.
Diketahui, Komodo Waterfront Festival 2025 digelar di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 15-22 November mendatang. Festival yang berlangsung selama delapan hari itu dilaksanakan di area promenade Hotel Meruorah Komodo Labuan Bajo dan Taman Plaza Marina.
Festival Komodo Waterfront Festival 2025 mengusung tema “Warisan Bajo-Benang, Rasa & Ritme”. Unsur Benang menggambarkan tradisi tekstil abadi, seperti kain tenun, yang merupakan sumber kebanggaan dan mata pencaharian.
Rasa, merepresentasikan keragaman kuliner khas Flores yang kaya cita rasa warisan leluhur. Adapun Ritme, menampilkan musik dan tarian tradisional yang menyentuh jiwa, memancarkan semangat hidup Labuan Bajo.
Well, Silahkan tulis pendapatnya di kolom komentar ya.
Mari bergabung di Group WA berita LABUAN BAJO TODAY setiap hari.
Nikmati berita terkini tentang Wisata dan Investasi di Labuan Bajo.
