LABUANBAJOTODAY.COM, LEMBATA – Festival Lamaholot kembali digelar di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada 7–10 Oktober 2025. Ajang budaya tahunan ini masuk dalam daftar Top 100 Karisma Event Nusantara (KEN) 2025 dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Pembukaan festival berlangsung Selasa (7/10/2025) di Pantai Wulen Leo, dengan tema “Tue Taan Ago Lewo – Tane Taan Towe Tana” yang berarti “Semangat bekerja gotong royong demi membangun dan menumbuhkan kehidupan sejahtera di tanah leluhur.”
Tema itu diangkat untuk menegaskan nilai kebersamaan dan filosofi hidup masyarakat Lamaholot, yang tercermin dalam warisan budaya tenun tradisional, sebuah simbol kesabaran, ketekunan, dan persatuan.
BACA JUGA :
– Inbisnis Property Tawarkan Layanan Satu Pintu untuk Bisnis dan Properti di Labuan Bajo
– Jelajah Pulau Sumba 4 Hari 3 Malam bersama LABAHO
– Tarif Sewa Motor dan Mobil Terbaru 2025 di Labuan Bajo
– Warga Ngamuk di Kantor DPRD Mabar, Petaka Tambang di Golo Mori
Ruang Merajut Kebudayaan
Bupati Lembata, Petrus Kanisius Tuaq, mengatakan Festival Lamaholot adalah cara pemerintah menjaga dan meneruskan warisan leluhur.
“Festival Lamaholot adalah ruang kita merajut kebudayaan, seperti pintalan kehidupan dalam tema tahun ini. Bersama-sama kita merawat warisan leluhur dan meneruskannya kepada generasi selanjutnya,” ujarnya.
Hadir mewakili Menteri Pariwisata RI, Dwi Marhen Yono, Asisten Deputi Pengembangan Amenitas dan Aksesibilitas Pariwisata Wilayah II sekaligus Plt. Direktur Utama BPOLBF. Ia berharap Festival Lamaholot bisa terus berkembang dan memberi manfaat ekonomi bagi warga.
“Selamat atas terpilihnya Festival Lamaholot sebagai salah satu dari 100 festival terbaik KEN 2025. Harapannya ke depan bisa masuk Top 10 dan semakin berdampak bagi masyarakat,” kata Marhen.
BACA JUGA :
– Menjelajah Pesona Labuan Bajo Bersama LABAHO
– Panduan Lengkap ke Pulau Komodo dari Labuan Bajo
– Banyak Acara Seru di Labuan Bajo Bulan November Nanti
– Pilihan Transportasi di Labuan Bajo: Cara Mudah Keliling Kota
– Cek Destinasinya! Ini Rute Open Trip Labuan Bajo 3 Hari 2 Malam
Karnaval, Tenun, dan UMKM
Setelah pembukaan, festival diisi dengan karnaval budaya, pentas seni, dan perkenalan etnik Lamaholot. Peserta berasal dari berbagai paguyuban, sekolah, dan instansi pemerintah daerah.
Ratusan stand UMKM lokal juga meramaikan acara, menampilkan tenun khas Lembata, kuliner tradisional, serta produk kreatif seperti topi lontar dan lukisan Baleo.
Festival tahun ini menghadirkan lebih dari 200 penampil dan disaksikan sekitar 2.500 pengunjung di hari pembukaan.
Tak hanya berpusat di Kota Lembata, kegiatan juga digelar di Desa Atakore dan Kampung Adat Lewohala. Ketiga lokasi itu menjadi ciri khas penyelenggaraan Festival Lamaholot dari tahun ke tahun.
Turut hadir dalam pembukaan, Wakil Bupati Lembata, unsur Forkopimda, Ketua PKK Lembata, Ketua PKK dan Dharma Wanita Kabupaten Flores Timur, serta perwakilan OPD dari Lembata dan Alor.
Well, Silahkan tulis pendapatnya di kolom komentar ya.