Mengintip Pulau Kalong Labuan Bajo, Rumah Bagi Ribuan Kelelawar

Pariwisata73 Dilihat

LABUANBAJOTODAY.COM, MABAR – Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), memiliki banyak pulau indah dengan karakter unik. Salah satunya adalah Pulau Kalong, pulau kecil yang menjadi rumah bagi ribuan kelelawar.

Gambar ini memiliki atribut alt yang kosong; nama berkasnya adalah labaho1.jpeg


“Di sana, ribuan kelelawar menjadikan pohon bakau sebagai rumah. Saat sore hari, mereka keluar dan terbang bersamaan,” kata Kristop, pemandu wisata dari Labuan Bajo Holiday (LABAHO), salah satu agen perjalanan resmi di Labuan Bajo, Sabtu (1/11/2025).

Selain dikenal karena fenomena kelelawarnya, Pulau Kalong juga menawarkan pemandangan laut biru dan sunset yang memukau. Di tepi pantainya, terdapat beberapa stan pedagang lokal yang menjajakan makanan dan minuman ringan untuk wisatawan.

“Sekarang banyak pedagang lokal di sana. Bahkan, ada lapangan takraw. Biasanya sebelum sunset, para turis main takraw bareng warga atau sesama wisatawan,” ujar Kristop.

Pulau Kalong menjadi salah satu destinasi populer dalam paket trip sunset. Biasanya, pulau ini menjadi pemberhentian terakhir sebelum kapal kembali ke Labuan Bajo.


BACA JUGA :

– Menjelajah Pesona Labuan Bajo Bersama LABAHO
– Lima Contoh Investasi Properti Menjanjikan di Labuan Bajo
– Empat Destinasi di Mabar Lampaui Target PAD, Tapi Diving Masih Seret
– Manta Point TN Komodo, Kejar-kejaran dengan Ikan Pari Raksasa
– Cek Destinasinya! Ini Rute Open Trip Labuan Bajo 3 Hari 2 Malam


“Trip sunset biasanya mulai sekitar pukul 13.00 WITA. Dari Pelabuhan Marina, kapal berangkat menuju Pulau Kelor, lanjut ke Pulau Manjarite, Pulau Rinca, dan terakhir di Pulau Kalong,” jelas Kristop. 

Ribuan Kelelawar Terbang saat Sunset

Fenomena kelelawar terbang di langit jingga menjadi momen paling dinantikan wisatawan. Menjelang senja, puluhan kapal wisata mengelilingi Pulau Kalong, menunggu momen magis itu.

“Kelelawar mulai keluar mencari makan sekitar pukul 18.00. Jumlahnya ribuan, dan mereka terbang selama hampir 45 menit sampai langit benar-benar gelap,” tutur Kristop.

Suasana di atas kapal pun berubah syahdu. Wisatawan duduk di dek kapal sambil menikmati momen, sebagian berfoto, makan camilan, atau hanya terpaku menatap langit yang dipenuhi kelelawar.

Gambar ini memiliki atribut alt yang kosong; nama berkasnya adalah AD_4nXeJjhlBaOOr-jSX6uf98hikHJtIbHUPvUf-0eddYC0zzN9UN8BIsA7c6uGyI3Zq4V-4zdItCtTuTgj5sFglH7wVPl32hNjaZiViiJX-NPnCzs44XNAwmZpB8VeS9mQYDTKlP42yYCE8cxRAgNzAXc3XnUY


“Ada yang berfoto-foto, ada yang bersantai berdua dengan pasangannya sambil mendengarkan musik. Saat kelelawar beterbangan di langit jingga, suasananya benar-benar romantis. Sempurna,” kata Kristop.

Saat langit benar-benar gelap, wisatawan akan pulang ke Labuan Bajo. Memakan waktu 30-50 menit.

Well, Silahkan tulis pendapatnya di kolom komentar ya.

Mari bergabung di Group WA berita LABUAN BAJO TODAY setiap hari.
Nikmati berita terkini tentang Wisata dan Investasi di Labuan Bajo.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *