Barista Keliling, Teman Sunset di Labuan Bajo

Bisnis, Pariwisata136 Dilihat

LABUANBAJOTODAY.COM, MABAR – Sore di Pantai Atlantis, Labuan Bajo terlihat lebih hidup dengan hadirnya sebuah motor astrea tua yang dipasangi rak kopi. Di situlah Ven Jeharu, penjual kopi keliling berusia 18 tahun, sibuk meracik kopi untuk para pengunjung yang menikmati sunset.

Ven baru tamat dari SMK Sadar Wisata Ruteng, jurusan Tata Boga, awal tahun 2025. Sejak itu, ia memilih berjualan kopi keliling di berbagai tempat wisata Labuan Bajo, mulai dari Puncak Waringin, Bukit Sylvia, Waterfront City, sampai beberapa spot lain yang ramai wisatawan.

“Kopi yang saya bawa semuanya dari Colol, Manggarai Timur. Ada Juria, Yellow Katura, sama beberapa jenis lain,” kata Ven sambil menuang air panas ke V60 kecilnya, Senin (8/12/2025) sore.

Harga per gelasnya terjangkau, berkisar Rp15.000–Rp25.000.

Di Pantai Atlantis, beberapa pembeli singgah di motornya. Seorang perempuan muda yang duduk bersama temannya di tepi pantai mengaku sering bertemu Ven di tempat wisata lain.


BACA JUGA :

– Bagaimana Komodo Membunuh Mangsa? Ini Penjelasan Lengkapnya!
– 5 DSP Diganti, Labuan Bajo Masuk Daftar 10 DPP Nasional
– Pantai Soknar, Permata Sunyi di Selatan Labuan Bajo
– Satu Pintu, Pemda Satukan 12 Asosiasi Wisata Labuan Bajo
– Pokdarwis Cunca Plias Raih Penghargaan Nasional di Wonderful Indonesia Award 2025


“Enak sekali kopinya. Aromanya beda. Saya sudah pernah beli di Puncak Waringin. Pas lihat motornya parkir di sini, saya langsung pesan lagi,” ujarnya.

Seorang wisatawan lokal yang datang bersama keluarganya juga tertarik berhenti.

“Kopinya mantap dan konsepnya unik. Dia selalu muncul di tempat-tempat yang lagi ramai. Setiap saya ke Waterfront, pasti ketemu,” katanya.

Ven sendiri mengaku memilih keliling karena lebih bebas dan bisa menjangkau lebih banyak pengunjung. Ia juga ingin mengenalkan kopi Colol ke wisatawan yang datang ke Labuan Bajo.

Gambar ini memiliki atribut alt yang kosong; nama berkasnya adalah labaho1.jpeg

“Saya senang kalau pembeli bilang kopinya enak. Itu yang bikin saya tambah semangat,” tuturnya.

Saat matahari tenggelam di balik pulau-pulau kecil, Ven tetap melayani pembeli yang datang satu per satu.

Bagi anak muda ini, menjual kopi bukan hanya soal penghasilan, tetapi juga cara sederhana merawat kecintaan pada kopi dan kampung halamannya.

Well, Silahkan tulis pendapatnya di kolom komentar ya.

Mari bergabung di Group WA berita LABUAN BAJO TODAY setiap hari.
Nikmati berita terkini tentang Wisata dan Investasi di Labuan Bajo.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *