LABUANBAJOTODAY.COM, MABAR – Mawatu yang dikembangkan oleh Vasanta Group sebagai salah satu kawasan terpadu baru di Labuan Bajo merupakan paduan desain modern dengan kekayaan budaya lokal Flores.

Salah satu ciri khas Mawatu terlihat pada jalur pedestrian yang menggunakan konsep tenun road. Motif tenun ikat Flores diaplikasikan pada area pejalan kaki dan menjadi identitas visual kawasan.
Direktur Mawatu, Heryanto Kurniawan, mengatakan Mawatu dirancang untuk menghadirkan harmoni antara arsitektur modern dan budaya lokal.
“Kontur bangunan mengikuti perbukitan alami. Material yang digunakan juga memberi kesan organik agar menyatu dengan lanskap Labuan Bajo,” kata Heryanto dalam keterangannya, Selasa (16/12).
Menurutnya, pendekatan tersebut tidak hanya memperkuat karakter kawasan, tetapi juga mendorong pembangunan berkelanjutan di destinasi wisata premium.
“Mawatu dibangun sebagai ruang yang tumbuh bersama masyarakat. Budaya dihidupkan, peluang usaha dibuka, dan nilai investasi berkembang dari waktu ke waktu,” ujarnya.
BACA JUGA :
– Mie Ayam Pangsit, Pas Dinikmati Saat Hujan di Labuan Bajo
– Bazar Natal di Labuan Bajo, Kulinernya Enak-enak
– Sekber Asosiasi Wisata Labuan Bajo, BTNK Soroti SDM
– Spot Wisata Nikmati Sunset Terakhir 2025 di Labuan Bajo
– Panduan Aman Berenang di Pantai Pink Komodo untuk Wisatawan
Dari sisi desain, Mawatu dirancang untuk mendorong aktivitas sepanjang hari. Jalur pedestrian menghubungkan area pantai, amphitheater, hingga zona komersial. Tata ruangnya dibuat fleksibel agar arus pengunjung tetap hidup.
Penggunaan material alami, orientasi bangunan terhadap cahaya dan angin, serta elemen arsitektur berkelanjutan juga menjadi bagian dari konsep kawasan.
“Desain adalah investasi. Setiap keputusan arsitektur diarahkan untuk menciptakan pengalaman ruang yang berkualitas sekaligus meningkatkan nilai kawasan,” tambah Heryanto.
Tak hanya soal desain, Mawatu juga mengusung konsep ruang komunitas. Amphitheater terbuka dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan publik, mulai dari Sinema Rakyat hasil kolaborasi dengan Kementerian Ekonomi Kreatif dan BPOLBF, hingga kelas yoga yang digelar komunitas lokal.

Sementara itu, kawasan street bar dihidupkan oleh pelaku UMKM melalui kegiatan kuliner, seni, dan kerajinan. Ruang-ruang ini dirancang untuk mendorong interaksi, memperkuat jejaring, dan menggerakkan ekosistem kreatif lokal.
Mawatu menjadi salah satu proyek unggulan Vasanta Group yang diproyeksikan sebagai pusat kota terintegrasi sekaligus destinasi gaya hidup baru di Labuan Bajo.
Well, Silahkan tulis pendapatnya di kolom komentar ya.
Mari bergabung di Group WA berita LABUAN BAJO TODAY setiap hari.
Nikmati berita terkini tentang Wisata dan Investasi di Labuan Bajo.










