Cuaca Ekstrim, Pelayaran ke Padar dan Komodo Ditutup Sementara

Pariwisata97 Dilihat

LABUANBAJOTODAY.COM, MABAR – Aktivitas pelayaran wisata menuju Pulau Padar dan Pulau Komodo ditutup sementara menyusul kondisi gelombang swell tinggi yang terjadi di perairan Taman Nasional Komodo, Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Gambar ini memiliki atribut alt yang kosong; nama berkasnya adalah labaho1.jpeg

Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Labuan Bajo, Stephanus Risdiyanto, mengatakan penutupan dilakukan setelah koordinasi dengan BMKG dan seluruh unsur maritim, menyusul kejadian kecelakaan kapal di TN Komodo.

Kapal yang tenggelam adalah Kapal pinisi Putri Sakinah di Selat Pulau Padar pada Jumat (26/12/2025) malam.

“Berdasarkan pengamatan di lapangan dan laporan dari kapal serta pos pantau di Padar, pada waktu-waktu tertentu muncul gelombang swell yang tinggi dengan periode singkat,” kata Stephanus, Sabtu (27/12/2025).

KSOP kemudian mengeluarkan Notice to Mariners (NTM) yang menutup sementara pelayaran ke Pulau Padar dan Pulau Komodo. Penutupan ini berlaku untuk seluruh aktivitas pelayaran wisata hingga cuaca membaik.


BACA JUGA :

– Tragedi Laut TNK: Kronologi Tenggelamnya Pinisi Putri Sakinah
– NTT Mart Resmi Hadir di Labuan Bajo, Gubernur: Bukan Sekadar Toko
– Event Besar di High Season Labuan Bajo Dinilai Belum Tepat Sasaran
– Ini Agenda Event Wisata Labuan Bajo 2026
– Menuju 2026, Labuan Bajo Siapkan Skema Asuransi Wisata


Menurut Stephanus, kebijakan tersebut diambil dengan dua tujuan utama. Pertama, untuk memastikan proses pencarian dan evakuasi korban kecelakaan kapal berjalan aman. Kedua, untuk menjaga keselamatan kapal dan penumpang hingga kondisi cuaca dinyatakan kembali aman.

“NTM sudah kami sampaikan melalui siaran radio, grup WhatsApp pelaut, dan juga media sosial Instagram KSOP Kelas III Labuan Bajo,” ujarnya.

KSOP menegaskan akan ada sanksi bagi kapal yang tetap melakukan pelayaran ke Padar dan Komodo selama penutupan diberlakukan.

BMKG mencatat gelombang yang terjadi merupakan swell, yakni gelombang kiriman dari pusat badai di wilayah lain.

Kepala Stasiun Meteorologi Komodo Maria Seran, menjelaskan swell dipicu oleh bibit siklon tropis 96S yang berkembang sejak 25 Desember.

“Gelombang dari pusat badai itu dapat menjalar hingga ke perairan Taman Nasional Komodo, meski angin di lokasi tidak terlalu kencang,” jelas Maria.

Well, Silahkan tulis pendapatnya di kolom komentar ya.

Mari bergabung di Group WA berita LABUAN BAJO TODAY setiap hari.
Nikmati berita terkini tentang Wisata dan Investasi di Labuan Bajo.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *