LABUANBAJOTODAY.COM, MABAR – Manggarai Barat saat ini sedang berada dalam masa peralihan musim, dari musim hujan menuju musim kemarau.
Saat ini, cuaca ekstrem yang terjadi sejak dini hari kemarin hingga hari ini disebabkan oleh beberapa faktor cuaca yang saling berinteraksi.
Salah satu penyebabnya adalah adanya bibit siklon di selatan Nusa Tenggara Barat (NTB).
“Bibit siklon ini merupakan sistem tekanan yang dapat menyebabkan angin kencang dan hujan deras,” ujar Maria Seran, Kepala Stasiun Meteorologi Komodo, Minggu (23/3/2025).
Baca juga :Melangkah di Pulau Padar bersama Wisatawan Australia
Selain itu, fenomena Madden-Julian Oscillation (MJO) juga sedang aktif di fase 4.
MJO adalah pola perubahan cuaca yang berlangsung setiap 30 hingga 60 hari dan dapat mempengaruhi curah hujan dan angin di suatu daerah, seperti Manggarai Barat.
Maria juga menjelaskan bahwa saat ini kondisi El Niño-Southern Oscillation (ENSO) berada dalam fase netral.
Ini berarti tidak ada kondisi ekstrim seperti El Niño (yang biasanya membawa cuaca kering) atau La Niña (yang biasanya membawa curah hujan tinggi).
“Fase netral ini cenderung mempertahankan cuaca yang seimbang,” jelas Maria.
Baca juga :Pesona Trekking di Bukit Anjungan Warloka
Monsun Asia juga masih aktif, kata Maria, yang berarti kita masih mengalami musim hujan.
“Monsun ini membawa angin basah yang dapat meningkatkan curah hujan di wilayah kita,” terang Maria.
Dinamika atmosfer lokal, termasuk perubahan suhu dan kelembaban, juga memberikan kontribusi terhadap kondisi cuaca terkini.
Ibu Maria mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap cuaca ekstrem yang mungkin terjadi di masa pancaroba ini.
Masyarakat diharapkan mengikuti informasi cuaca dari pihak berwenang dan selalu siap siaga menghadapi perubahan cuaca yang cepat.
Baca juga :Wisatawan Berbondong-bondong ke TNK
“Mari kita tetap berhati-hati dan siap menghadapi kondisi cuaca yang mungkin berubah,” ujarnya.
Di sisi lain Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas III Labuan Bajo mengeluarkan pemberitahuan kepada semua kapal yang beroperasi di kawasan Taman Nasional Komodo dan Labuan Bajo.
Dalam surat pemberitahuan tersebut, para nakhoda diminta untuk memperhatikan beberapa hal penting:
1. Waspada Angin Kencang dan Gelombang Tinggi: Nakhoda diimbau untuk berhati-hati terhadap fenomena angin kencang dan gelombang tinggi yang dapat terjadi selama periode musim hujan.
2. Kewaspadaan Awak Kapal: Para awak kapal diharapkan selalu waspada dan siap untuk menghidupkan mesin jika perlu, guna menghindari risiko terdampar akibat angin kencang.
3. Kapal yang Berlabuh: Untuk kapal yang berlabuh, disarankan agar menaikkan jangkar jika memungkinkan, demi mencegah kerusakan pada badan kapal akibat benturan.
4. Koordinasi dengan Syahbandar: Penting bagi semua kapal untuk berkoordinasi dengan syahbandar dan Basarnas jika mengetahui bahwa kondisi cuaca semakin memburuk.
