LABUANBAJOTODAY.COM, MABAR – Tak hanya soal rasa, identitas budaya juga jadi kekuatan tersendiri bagi sejumlah tempat makan dan toko oleh-oleh di Labuan Bajo.
Tiga tempat ini menonjol bukan hanya karena sajiannya, tapi juga karena nama-nama mereka yang menggunakan bahasa daerah Manggarai yang membangkitkan rasa memiliki dan kebanggaan akan kekayaan lokal.
Baca juga :Wisatawan Akui Keindahan Warloka Labuan Bajo
- Kompiang Lejong
Nama “Lejong” dalam bahasa Manggarai berarti bertamu atau berkunjung. Toko Kompiang Lejong tak hanya menjual roti kompiang yang gurih dan renyah, tapi juga menyimpan filosofi kekerabatan orang Manggarai.
Roti berbentuk bulat pipih dengan taburan wijen ini biasa disuguhkan saat berkencerama dengan teman, keluarga, atau sekadar menghabiskan waktu kala sore.
Kompiang Lejong menjadikannya sebagai oleh-oleh khas Labuan Bajo yang sarat makna dan bisa tahan hingga beberapa hari, cocok untuk wisatawan yang ingin membawa pulang rasa khas Manggarai.
Baca juga :Liburan ke Labuan Bajo? Jangan Lewatkan 366 Lounge!
- Mai Hang Resto & Café
“Mai Hang” berarti mari makan dalam bahasa Manggarai. Nama ini mencerminkan keramahan dan nilai kebersamaan dalam budaya setempat.
Terletak di dekat Bandara Internasional Komodo, restoran ini menyajikan perpaduan menu lokal dan internasional, dari ayam rica-rica hingga pasta dan steak.
Nama lokal yang digunakan menjadi ajakan yang hangat, membuat pengunjung merasa seperti bagian dari keluarga besar Manggarai.
- Pondok Mai Ceng’go
Mai Ceng’go secara harfiah berarti mari mampir. Di Pondok Mai Ceng’go, ajakan itu terasa hangat dan nyata.
Berlokasi di Jl. Alo Tanis, tempat ini menjadi favorit karena kesederhanaannya yang memikat.
Nama “Mai Ceng’go” bukan sekadar unik, tetapi menyiratkan nilai-nilai lokal bahwa makan bukan sekadar mengisi perut, tapi juga waktu untuk bersantai, berbincang, dan membangun relasi.
