LABUANBAJOTODAY.COM, MABAR – Pulau Monyet, yang terletak dekat Labuan Bajo dan merupakan bagian dari kawasan penyangga Taman Nasional Komodo di Nusa Tenggara Timur, saat ini tengah menghadapi masalah serius terkait tumpukan sampah yang mencemari keindahannya.
Keberadaan sampah yang berserakan di pulau ini menimbulkan pertanyaan mengenai asal usul limbah tersebut.
Baca juga :Gabung Sekarang! Open Trip Harian Menyenangkan di Labuan Bajo
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Manggarai Barat, Vinsensius Gande, mengungkapkan bahwa sebagian besar sampah kemungkinan berasal dari kapal-kapal yang singgah di pulau, termasuk kapal nelayan dan kapal wisata.
“Ya, sampah tersebut sebagian besar dari kapal wisata dan nelayan,” jelasnya pada Sabtu (24/5).
Data dari Kementerian Lingkungan Hidup menunjukkan bahwa pada tahun 2024, sekitar 29% dari total sampah di Manggarai Barat adalah sampah plastik. Angka ini terus meningkat seiring dengan lonjakan kunjungan wisatawan ke kawasan Taman Nasional Komodo.
Baca juga :Keliling Labuan Bajo Seharian? Coba RRI Bahari 01
Vinsensius juga menyoroti tantangan lain terkait masalah ini, yaitu tingginya biaya angkut dan pengelolaan sampah di pulau.
“Biaya untuk mengangkut dan mengelola sampah di sini sangat mahal, ini menjadi salah satu kendala untuk melakukan tindakan pembersihan secara rutin,”lanjutnya.
Meskipun DLH pernah melakukan pembersihan selama berminggu-minggu di Pulau Monyet tahun lalu, Vinsensius menyatakan bahwa pihaknya belum bisa memastikan kapan kegiatan pembersihan yang lebih terencana akan dilaksanakan kembali.
Well, Silahkan tulis pendapatnya di kolom komentar ya.
