LABUANBAJOTODAY.COM, MABAR – Beberapa hari terakhir, warga Labuan Bajo ramai mengeluhkan cuaca yang terasa makin panas, meski hujan turun hampir setiap sore. Suasana lembab bikin gerah dan bikin keringat susah kering.
Kepala Stasiun Meteorologi Komodo, Maria Seran, menjelaskan fenomena ini masih tergolong normal. Menurutnya, Labuan Bajo sedang berada di masa peralihan musim atau pancaroba.
“Sekarang matahari sudah di selatan. Walaupun hujan turun tiap hari, rasa panas tetap tinggi karena kelembaban udara meningkat,” jelas Maria, Rabu (22/10/2025).
Ia menambahkan, suhu udara di Labuan Bajo sebenarnya tidak setinggi di Kupang. Suhu di Kupang hari ini tercatat mencapai 37°C, sementara di Labuan Bajo sekitar 32°C.
BACA JUGA :
– Menjelajah Pesona Labuan Bajo Bersama LABAHO
– Lima Contoh Investasi Properti Menjanjikan di Labuan Bajo
– Wisata Pulau Kelor Labuan Bajo, Bisa Snorkeling Bareng Anak Hiu
– Lion Air Group Makin Laris di Labuan Bajo
– Cek Destinasinya! Ini Rute Open Trip Labuan Bajo 3 Hari 2 Malam
“Tapi karena kelembaban udara di Labuan Bajo tinggi, tubuh jadi sulit mendinginkan diri. Akibatnya, suhu yang dirasakan tubuh jauh lebih panas dari suhu sebenarnya,” katanya.
Maria juga menjelaskan, posisi matahari di selatan berarti posisi semu matahari sedang bergeser ke belahan bumi selatan menjelang musim hujan. Itu sebabnya wilayah selatan khatulistiwa, termasuk NTT, mendapat penyinaran lebih banyak.
Selain itu, hujan yang turun hampir setiap sore menambah kandungan uap air di udara. Sementara angin di masa pancaroba cenderung lemah sehingga uap air tidak terbawa jauh.
“Hujan harian ini justru menambah suplai uap air di udara. Karena anginnya lemah, uap air menumpuk dan bikin udara terasa pengap dan gerah,” jelasnya.
Well, Silahkan tulis pendapatnya di kolom komentar ya.
Mari bergabung di Group WA berita LABUAN BAJO TODAY setiap hari.
Nikmati berita terkini tentang Wisata dan Investasi di Labuan Bajo
