LABUANBAJOTODAY.COM, MABAR – Anggota DPRD Manggarai Barat, Kanisius Jehabut, bersama para aktivis lingkungan, menyatakan keprihatinan terhadap risiko pembangunan di Labuan Bajo yang dilakukan tanpa arah yang jelas dan kurang memperhatikan kelestarian alam serta masyarakat lokal.
Menurutnyanya Labuan Bajo, yang dikenal sebagai anugerah keindahan dunia, kini berada di ambang keputusan, apakah akan dijadikan warisan bagi generasi mendatang atau dibiarkan menjadi kenangan semata.
“Sejumlah pemerhati lingkungan mengungkapkan catatan mengenai penyempitan hutan, penurunan kejernihan laut, dan kekhawatiran masyarakat akan masa depan mereka. Kekhawatiran ini dianggap beralasan dan dirasakan oleh semua pihak, termasuk masyarakat, aktivis, dan anggota DPRD”, ungkapnya, Selasa (13/5).
Baca juga :Gabung Sekarang! Open Trip Harian Menyenangkan di Labuan Bajo
Ia mengungkapkan saat melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang digelar di bulan April lalu di tengah perdebatan yang sering muncul, pesan mendalam yang perlu ditekankan adalah pentingnya pembangunan yang sejalan dengan pelestarian lingkungan. Investasi harus memberikan ruang bagi masyarakat lokal, bukan sebaliknya.
“Mari kita ingat bahwa pariwisata berkelanjutan bukan sekadar harapan, tetapi sebuah keharusan demi menjaga Labuan Bajo sebagai tempat yang layak huni dan asri,” tambahnya.
Ia mengajak semua pihak untuk mendengarkan suara hati dan lebih bijak dalam memandang masa depan Labuan Bajo serta merawat kawasan ini dengan sepenuh hati dan mulai mengambil langkah konkret.
